Kisah Ubay yang Tak Bisa Bicara dan Berjalan, Hidup Diasuh Nenek

Kisah Ubay yang Tak Bisa Bicara dan Berjalan, Hidup Diasuh Nenek

Jakarta – Di pelosok Jakarta Timur, Ubay, anak berusia 7 tahun, menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan. Sejak lahir, Ubay telah menghadapi berbagai masalah kesehatan yang membuatnya bergantung pada perawatan medis intensif hingga sampai saat ini kondisinya memprihatinkan karena tak dapat bicara dan berjalan.

Ubay lahir dengan kondisi kesehatan yang sangat rapuh. Sejak dini, ia menderita anemia berat (HB rendah), darah yang tidak stabil, dan hiperbilirubinemia, yang menyebabkan matanya menjadi kuning. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuhnya tidak memproduksi cukup sel darah merah atau bahwa sel-sel darah merahnya rusak lebih cepat daripada yang bisa dihasilkan oleh tubuhnya.

Selain itu, Ubay juga didiagnosis alami gizi buruk, pneumonia, dan TB paru yang semakin memperburuk kesehatannya. Semua penyakit ini membuat Ubay harus menjalani perawatan intensif dan sering kali menghabiskan waktu di rumah sakit.

Nasib Ubay semakin mengiris hati karena tak ada orangtua di sini. Ibunya tiada saat melahirkan Ubay sedangkan ayahnya memilih pergi. Hanya Nenek Asiah, nenek Ubay, yang peduli padanya dan mencurahkan segenap cinta dan tenaga merawat Ubay dan kakak-kakaknya.

“Ibunya gak ada udah meninggal setelah ngelahiriin Ubay,” cerita Nenek Asiah dengan mata yang berkaca-kaca. Kepergian sang ibu meninggalkan luka mendalam, tak hanya bagi nenek Nenek Asiah tetapi juga bagi ketiga anak yang kini kehilangan kasih sayang seorang ibu.

Bapaknya, yang seharusnya menjadi sandaran berikutnya, juga tak kunjung kembali. “Bapaknya juga pergi balik ke kampungnya dia,” lanjut Nenek Asiah.

Sejak saat itu, tanggung jawab penuh merawat ketiga cucu jatuh di pundak Nenek Asiah. Meski sang sulung kini tinggal dengan ayahnya, beban finansial tetap ada pada Nenek Asiah, terutama ketika ada kebutuhan mendesak seperti biaya sekolah. Nenek Asiah pun memilih mengerjakan apa saja asalkan menghasilkan rupiah, mulai jadi tukang bersih-bersih hingga membantu tetangga memasak.

“Saya bersih-bersih lapangan tenis. Itu penghasilannya per bulannya Rp 500 ribu (sebulan) ya jadi kalau abis gajian itu uangnya saya langsung kasih ke warung karena kan saya ngambil ya biasanya di warung kasbon dulu,” ujarnya.

Meskipun hidup dalam keterbatasan, Nenek Asiah tetap optimis dan selalu bersyukur atas bantuan yang diterimanya dari keluarga dan orang-orang sekitarnya. Di usia yang tidak lagi muda, Nenek Asiah terus berjuang tanpa lelah. Saat Ubay masuk ICU, ia tidak pernah meninggalkan cucunya sendirian. “Makanya itu waktu Ubay di ICU kan saya yang nunggu ga pulang-pulang,” kenangnya.

Kondisi kesehatan Ubay sangat bergantung pada asupan susu karena ia sulit menerima makanan lain. Namun, situasi ekonomi yang sulit membuat nenek Asiah harus berjuang ekstra untuk memenuhi kebutuhan gizi cucunya. Selain kesulitan makan, Ubay juga mengalami keterlambatan perkembangan. Di usianya yang sudah 7 tahun, ia belum bisa berbicara dan berjalan.

Nenek Asiah juga mengungkapkan bahwa Ubay sering mengalami demam tinggi secara tiba-tiba, yang membuatnya harus bolak-balik ke puskesmas.

“Sering demam tinggi dia tapi anehnya tuh gini kadang lagi diidupin kipas dia kaya demam gitu ntar engga,” cerita nenek Asiah.

Kondisi ini membuat nenek Asiah semakin waspada dan selalu siap siaga menjaga cucunya. Selain itu, penglihatan dan pendengaran Ubay juga kurang responsif sehingga membutuhkan perhatian ekstra. “Ya itu juga responsnya kurang, kurang fokus juga. Kemaren juga sempet ditanya sama dokter, ini ga liat ya bu,” tambahnya.

Nenek Asiah selalu berharap yang terbaik untuk Ubay. “Ubay semoga cepet sehat ya bisa jalan kaya anak-anak lain. Saya sering berpikir gitu saya doa ya Allah panjang umur, masih banyak yang mau diurus. Ga saya sendiri juga yang ngalamin ini ya setiap orang ada cobaannya,” ujarnya dengan suara yang lirih.

Keinginannya sangat sederhana, hanya berharap bisa menemani Ubay dan melihat cucunya sembuh serta tumbuh seperti anak-anak lainnya.

#sahabatbaik, Nenek Asiah sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari kita semua. Setiap bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi keberlangsungan hidup dan kesehatan Ubay.

Mari bersama-sama ringankan beban Nenek Asiah dan bantu Ubay agar bisa mendapatkan perawatan yang layak dan hidup dengan Donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *