Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta meminta seluruh panitia kurban pada Idul Adha 1445 Hijriah menerapkan prinsip ‘Eco Qurban’. Pemprov DKI meminta warga mengubur limbah dan menggunakan besek untuk membagikan daging.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban. Kepala DLH Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan jangan sampai limbah hewan kurban dibuang sembarangan.
“Jangan sampai membiarkan limbah hewan kurban, seperti darah dan isi perut, tanpa ditangani hingga berceceran, lalu membuangnya ke got, selokan, dan kali,” kata Asep kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).
Asep mengatakan limbah hewan kurban yang tidak ditangani dengan baik dapat membuat lingkungan tidak nyaman karena bau. Dia mengatakan hal itu juga berisiko membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
“Sederhananya, ikan di badan air bisa mati jika limbah isi perut hewan kurban dibuang ke sana,” ujarnya.
DLH DKI Jakarta menyarankan warga Jakarta menangani limbah hewan kurban dengan cara menguburnya di dalam lubang tanah minimal berukuran 1 meter kubik untuk sapi berukuran 400-600 kg dan minimal 0,3 meter kubik untuk kambing yang berukuran 25-35 kg. Selain itu, limbah hewan kurban juga bisa diolah kembali dalam bentuk pengomposan dengan komposter, biokonversi maggot black soldier fly, hingga dikirim ke tempat pengolahan agar ditangani dengan tepat.
Saat ini, DLH DKI juga menggencarkan kampanye tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai dalam pengiriman daging kurban. Sebagai opsi, masyarakat bisa menggunakan wadah daging kurban yang ramah lingkungan, seperti besek.
“Masyarakat bisa menggunakan besek bambu, daun pisang, daun jati, dan lain-lain yang berasal dari bahan alami ataupun wadah guna ulang yang masih layak dan higienis,” ujarnya.
DLH DKI Jakarta juga menyelenggarakan lomba kampanye media sosial ‘Eco Qurban’ yang bertajuk ‘Kurban Berkah Bebas Sampah’ bekerja sama dengan Tunas Muda Care (TCare). Lomba ini mengajak seluruh warganet di Jakarta untuk membuat konten video reels Instagram tentang pelaksanaan kurban yang ramah lingkungan. Sehingga, dapat menggaungkan penerapan kurban ramah lingkungan ini di DKI Jakarta.