3 Pertanyaan Seputar Cyberbullying Agar Kamu Tidak Terjebak di Dalamnya

3 Pertanyaan Seputar Cyberbullying Agar Kamu Tidak Terjebak di Dalamnya
Pertanyaan tentang cyberbullying menjadi topik yang cukup banyak dicari orang. Sebenarnya cyberbullying bukan hal yang baru. Bahasa-bahasa yang digunakan sebelum famous dengan kata bullying adalah, pelecehan, penghinaan, dan perilaku-perilaku tidak baik lainnya yang bertujuan untuk merendahkan martabat seseorang.
Pada zaman teknologi seperti saat ini, kata bullying mengalami tambahan kata menjadi cyberbullying. Karna cara melakukan penghinaan, olok-olokan, pelecehannya lewat media sosial atau dunia maya.
Itulah yang membedakan antara bullying dan cyberbullying. Lantas, pertanyaan apalagi yang sering membuat orang ingin memahami lebih dalam tentang cyberbullying?

Contoh Pertanyaan Cyberbullying yang Sering Digunakan Pelaku

ilustrasi Korban cyberbulliying. Syumber foto: Pixels

1. Menyebarkan Rumor

Bentuk cyberbullying yang sering dilakukan adalah menyebarkan rumor atau informasi-informasi yang membuat si korban merasa malu dan terendahkan.
Contoh yang paling mudah untuk kita amati adalah rumor yang terjadi pada para tokoh-tokoh terkenal atau aktris.
Kasus yang trending beberapa tahun lalu adalah tentang “Ikan Asin”. Dalam permasalahan ini, korban yang menerima cyberbullying adalah Fairuz. Sedangkan pelaku cyberbullying adalah Galih Ginanjar.
Bentuk cyberbullying yang dilakukan Galih waktu itu adalah menyebarkan rumor lewat wawancara di salah satu channel youtube.

2. Sindiran

Pertanyaan tentang cyberbullying juga bisa berupa sindiran di media sosial. Kasus kedua kita ambil contoh Lucinta Luna.
Beberapa infotainment, siaran televisi, dan media sosial beredar kabar bahwa jenis kelamin Lucinta Luna yang asli adalah laki-laki.
Cyberbullying yang diberikan kepada Lucinta Luna adalah komentar-komentar yang dilontarkan oleh para pelaku dengan tujuan akar korban merasa terendahkan dan terhina.
Contoh pertanyaan tentang cyberbullying yang berbentuk sindiran. “Kalau menikah nanti sama laki-laki atau perempuan ya?”

3. Membuat Komentar Seksual yang Tidak pantas

Pertanyaan tenyang cyberbullying yang sering terjadi adalah tentang hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas.
Misal, ada seorang perempuan yang mengupload foto dirinya dengan menggunakan baju seksi. Orang-orang dengan empati yang rusak, akan langsung menghina perempuan tersebut dengan beragam pertanyaan sindiran.
Contoh: “Tertarik mencoba nihh, satu jam tarifnya berapa non?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terkategori merendahkan perempuan. Karena tidak semua perempuan berpakaian seksi itu penjual diri.
itulah pertanyaan tentag cyberbullying yag sering diuakan untuk memangsa korban. Kamu harus hati-hati dan lebih bijak dalam memakai media sosial, ya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *