Jakarta – Mason Greenwood, yang sebelumnya dianggap sebagai pemain masa depan Manchester United (MU), harus meninggalkan tim dengan cara yang tidak diinginkan. Keputusan ini diambil setelah Greenwood mengeluarkan pernyataan resmi mengenai pemutusan kontraknya dengan klub.
Dalam pernyataannya, Greenwood menyampaikan permintaan maaf atas kehebohan yang ditimbulkan akibat masalah hukum yang melibatkannya. Ia terjerat dalam kasus serius yang mengarah pada dugaan penganiayaan terhadap pasangannya, yang membuatnya harus menjalani proses hukum selama hampir satu tahun.
Kasus hukum yang menimpa Greenwood akhirnya berakhir pada Februari 2023, setelah pihak pelapor mencabut tuntutannya. Meskipun demikian, ia belum dapat kembali bergabung dengan tim utama MU karena manajemen klub sedang melakukan investigasi internal yang mendalam.
Pada akhir Agustus, Manchester United mengumumkan bahwa investigasi internal telah selesai. Hasilnya menunjukkan bahwa Greenwood tidak terbukti melakukan tindakan yang dituduhkan oleh media. Namun, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, manajemen MU memutuskan untuk berpisah dengan penyerang muda tersebut.
Dalam artikel ini, kami juga akan membahas tiga pemain Manchester United lainnya yang memiliki pengalaman pahit saat meninggalkan tim. Kisah-kisah ini menjadi pengingat betapa sulitnya perjalanan seorang atlet profesional.
1. Wayne Rooney
Wayne Rooney, mantan bintang Manchester United, memiliki hubungan yang cukup rumit dengan manajer legendaris klub, Sir Alex Ferguson. Dalam perjalanan kariernya di MU, Rooney pernah merasakan ketegangan yang membuatnya ingin meninggalkan klub setidaknya dua kali. Ketidakpuasan tersebut mencuat di bawah kepemimpinan Ferguson, yang dikenal dengan pendekatan disiplin dan ketatnya.
Situasi ini sempat mereda ketika Ferguson pensiun dan David Moyes diangkat sebagai manajer baru. Namun, meskipun ada harapan untuk memperbaiki hubungan, pada akhirnya Rooney memutuskan untuk meninggalkan Manchester United pada tahun 2017. Ia kembali ke klub asalnya, Everton, setelah menghabiskan waktu yang panjang dan berprestasi di Old Trafford.
Selama berkarier di MU, Rooney berhasil mencatatkan banyak prestasi gemilang. Ia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub dan berkontribusi besar dalam meraih berbagai trofi, termasuk Liga Premier Inggris dan Liga Champions UEFA. Meskipun hubungan dengan Ferguson tidak selalu harmonis, kontribusinya tetap diakui dan dihargai oleh penggemar.
Hubungan antara Wayne Rooney dan Sir Alex Ferguson menggambarkan dinamika yang sering terjadi dalam dunia sepak bola profesional. Meskipun terdapat perbedaan pandangan, keduanya telah memberikan warna tersendiri dalam sejarah Manchester United. Keputusan Rooney untuk kembali ke Everton menandai babak baru dalam kariernya, sekaligus mengakhiri perjalanan yang penuh liku di Old Trafford.
2. Romelu Lukaku
Pada tanggal 8 Agustus 2019, Romelu Lukaku resmi meninggalkan Manchester United dan bergabung dengan klub Italia, Inter Milan. Perpindahan ini ditandai dengan penandatanganan kontrak berdurasi lima tahun, dengan biaya transfer yang mencapai 80 juta euro, menjadikannya sebagai rekor klub.
Setelah kepindahannya, Lukaku mengungkapkan beberapa alasan yang mendorongnya untuk meninggalkan Manchester United. Ia merasa bahwa dirinya dan beberapa pemain lain, seperti Paul Pogba dan Alexis Sanchez, dijadikan kambing hitam atas berbagai masalah yang dihadapi klub. Selain itu, Lukaku juga mengkritik manajemen klub yang dinilai tidak cukup melindunginya dari berbagai rumor mengenai masa depannya.
Keputusan Lukaku untuk bergabung dengan Inter Milan tidak hanya mengubah kariernya, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi kedua klub. Lukaku berhasil menunjukkan performa yang mengesankan di Serie A, sementara Manchester United harus beradaptasi tanpa kehadirannya di lini depan.
Perpindahan Romelu Lukaku ke Inter Milan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah transfer sepak bola. Dengan alasan yang kuat dan situasi yang kompleks, keputusan ini menggambarkan dinamika yang sering terjadi dalam dunia sepak bola profesional.
3. Cristiano Ronaldo
Harapan tinggi menyelimuti kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United. Namun, perjalanan ini berakhir dengan catatan yang kurang menggembirakan. Awalnya, kedatangan Ronaldo diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi tim, tetapi situasi di lapangan justru berbeda.
Keputusan pelatih Erik Ten Hag untuk lebih memilih strategi yang tidak melibatkan Ronaldo sebagai pemain inti membuat situasi semakin rumit. Ketidakpuasan Ronaldo atas posisinya di bangku cadangan memicu ketegangan. Setelah berjuang dalam situasi yang tidak menguntungkan, Ronaldo memutuskan untuk meninggalkan Setan Merah.
Pada Januari 2022, Ronaldo memulai babak baru dalam kariernya dengan bergabung bersama Al Nassr di Liga Arab Saudi. Langkah ini menandai akhir dari kisahnya di Manchester United, yang seharusnya menjadi momen bersejarah namun berakhir dengan tantangan.
Pindahnya Ronaldo ke Al Nassr menandai langkah berani dalam kariernya. Liga Arab Saudi memberikan kesempatan baru untuk bersinar di panggung yang berbeda. Keputusan ini juga menunjukkan bahwa Ronaldo tetap berkomitmen untuk terus bermain di level tinggi, meskipun berada di liga yang kurang dikenal di Eropa.
Kisah kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United menjadi pelajaran bahwa tidak semua harapan dapat terwujud sesuai rencana. Meskipun perjalanan ini berakhir dengan tantangan, Ronaldo tetap menjadi salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola.