Jakarta – Sebanyak 94 petugas Pemilu 2024 yang tergabung dalam beberapa kelompok, seperti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, Perlindungan Masyarakat (Linmas), dan saksi, meninggal dunia per 20 Februari 2024 sebagian akibat serangan jantung.
Data dari Kementerian Kesehatan yang diterima Antaranews di Jakarta Rabu, 21 Februari 2024, menunjukkan, angka kematian tersebut, yang dihitung sejak tanggal 10 Februari, mencakup 51 anggota KPPS, 18 anggota Linmas, sembilan saksi, delapan petugas, enam anggota Badan Pengawas Pemilu, serta dua anggota Panitia Pemungutan Suara.
Adapun penyebab kematian tertinggi yaitu penyakit jantung (24), disusul dengan kecelakaan (9), hipertensi (9), dan gangguan pernapasan akut (7).
Jantung adalah organ vital yang memainkan peran utama dalam memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Darah ini membawa oksigen yang sangat dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh.
Dikutip dari Heart Foundation, ketika arteri koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat, aliran darah terhenti dan suplai oksigen ke otot jantung terganggu. Inilah yang menyebabkan serangan jantung, sebuah kejadian serius yang dapat memiliki dampak fatal jika tidak segera ditangani.
Gejala serangan jantung dapat bervariasi pada setiap individu, beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan seperti rasa terbakar di dada atau sesak napas, bahkan tanpa gejala tanda peringatan yang jelas. Diagnosis serangan jantung hanya dapat dilakukan melalui tes medis, sehingga penting untuk mencari bantuan medis segera saat mengalami gejala yang mencurigakan.
Dilansir dari Mayo Clinic, serangan jantung dapat menimbulkan komplikasi karena disebabkan oleh kerusakan otot jantung. Beberapa komplikasi ini termasuk:
- Irama jantung tidak teratur atau atipikal (aritmia)
Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung dapat memengaruhi sinyal listrik yang mengatur irama jantung. Ini bisa menyebabkan irama jantung yang tidak teratur atau atipikal, yang dapat menjadi serius dan bahkan mengancam jiwa.
- Gagal jantung (kronis atau sementara)
Kerusakan yang terjadi pada jaringan otot jantung menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif. Ini bisa bersifat kronis, berlangsung lama, atau sementara, tergantung pada tingkat kerusakan dan respons pengobatan.
- Peradangan pada jaringan seperti kantung yang mengelilingi jantung (perikarditis)
Beberapa orang mengalami peradangan pada jaringan di sekitar jantung setelah serangan jantung. Ini dapat menyebabkan kondisi seperti perikarditis, di mana kantung yang melindungi jantung menjadi meradang, yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada dan kesulitan bernapas.
- Henti jantung mendadak
Serangan jantung meningkatkan risiko henti jantung mendadak, di mana jantung tiba-tiba berhenti berfungsi secara efektif. Perubahan tiba-tiba dalam sinyal jantung dapat menyebabkan kondisi ini, dan jika tanpa perawatan segera, dapat mengancam nyawa.