Jakarta – Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung menjanjikan, para tukang ojek online (ojol) berubah menjadi pekerja formal apabila dia terpilih menjadi DKI 1. Pramono menyebut, tukang ojol nantinya bisa mendapatkan upah minimum regional (UMR).
“Pada ojol saya ingin melakukan perubahan yang mendasar, ojol selama ini kan menjadi bukan pekerja yang formal, dalam konteks pemikiran saya di IKN kami juga membahas bahwa ojol akan menjadi formal,” kata Pramono di area car free day (CFD) Jakarta, Minggu (15/9/2024).
Menurut Pramono, aturan mengenai pengemudi ojol menjadi pekerja formal telah dibahas di pemerintah pusat, jika terpilih menjadi gubernur, maka ia menjanjikan akan mendorong rencana itu ke pusat.
“Kalau nanti saya menjadi gubernur Jakarta, saya akan mendorong itu,” kata dia.
Pramono mengatakanm dengan perubahan tersebut maka tukang ojol mendapat kepastian pendapatan.
Menurut Pramono, selain meningkatnya pendapatan, pelayanan dan fasilitas yang akan diterima ojol juga akan meningkat bila menjadi pekerja formal.
“Sehingga ada kepastian pendapatan dan juga pelayanan kepada ojol,” pungkas dia.
Pramono Anung: Saya Ini Seorang Fighter
Bakal calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan, dirinya sangat siap menghadapi Pilkada Jakarta 2024. Pasalnya, dia menyebut dirinya sebagai seorang petarung.
“Saya ini fighter dan saya telah membuktikan sampai hari ini apa yang kita lakukan lebih awal, lebih dulu, lebih di depan daripada orang yang dulu menganggap kita kecil karena kita hanya satu partai,” kata dia saat menghadiri Konsolidasi DPC PDI Perjuangan Jakarta Selatan di GOR Cilandak, pada Sabtu (14/9/2024).
Meski demikian, dia tak menepis, bahwa diawal saat diminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta, justru menawarkan nama-nama lain. Meskipun, Pramono Anung tak menyebut siapa sosoknya.
“Waktu saya diminta oleh Ibu (Megawati), saya menawarkan nama-nama ini,” kata dia.
Pramono Anung mengatakan, dia kembali dihubungi Megawati Soekarnoputri untuk menawarkan lagi menjadi Gubernur Daerah Khusus Jakarta. Kali itu, dirinya tak menolak.
Namun, Pramono meminta agar berkas-berkas yang diperlukan saat pendaftaran calon disiapkan.
“Saya sampaikan kepada beliau Mbak Besok saya mau datang Jam 11 pagi Mbak sebagai ketua umum saya patuh Sama Mbak yang memutuskan. Tapi tolong seluruh administrasi Mbak yang menyiapkan,” ujar Pramono.
“Mana ada yang berani begitu sama ketua umum,” timpalnya lagi sambil tertawa.