
Cerita horor arwah maling gentayangan setelah dimassa, suka ketuk-ketuk pintu minta warga memaafkan
Kisah cerita horor arwah maling gentayangan setelah dimassa.
Arwah Darmdi suka ketuk-ketuk pintu minta warga memaafkan.
Malam itu warga menghakimi Darmadi tanpa ampun. Sampai-sampai ada yang menggunakan pacul untuk menghabisinya. Tak tahunya, pengeroyokan itu mengakibatkan Darmadi tewas.
Pihak keluarga Darmadi tak bisa berbuat banyak dan pasrah menerima keadaan tanpa menuntut. Setelah melalui berbagai kesepakatan, pemakaman Darmadi pun dilakukan dan berjalan dengan lancar.
Selang sehari setelah kejadian itu, Kampung Gurami mendadak sepi senyap selepas isya. Entah kenapa warga seperti ketakukan.
Tok-tok-tok
Pak Mantri membuka pintu dan tidak mendapati siapa pun di luar. Angin bertiup mengenai tengkuknya. Ia tiba-tiba merinding dan lekas menutup pintu.
Besoknya, Pak Mantri masih bungkam soal kejadian tersebut. Namun, lagi-lagi ada yang mengetuk. Yaitu pintu rumah Pak RT. Susi yang membukanya. Ia juga tidak melihat siapa pun.
Seketika kembali masuk dan menutup pintu rapat-rapat. Di dalam, ia mengintip dari balik gorden. Samar-samar, dari seberang jalan, ada seorang yang tengah melambai ke arahnya.
Ia mengucek mata beberapa kali dan melihat. Namun, sosok itu sudah hilang.
Hari ketiga, ada ketukan di pintu rumah Sarmin. Saat Sarmin membukanya, sosok pocong berdiri persis di depannya. Namun, ia tidak bisa melihat, hanya merasa hawa panas yang tidak biasa.
Saat sedang berkumpul, Pak Mantri bercerita pernah ada yang mengetuk pintu rumahnya. Disusul Susi dan Sarmin. Para warga yang lain juga turut mendengarkan.
Dari situlah mereka berkesimpulan kalau itu sebenarnya arwah Darmadi. Mungkin saja ia ingin semua warga memaafkan kesalahan semasa hidup dan mendoakannya.