
Cerita horor Hartadi yang suka mabuk menenggak miras, bahkan sudah mati pun masih minta arak
Kisah cerita horor Hartadi yang suka mabuk menenggak miras
Bahkan sudah mati pun ia masih minta arak.
Siapa yang tidak takut dengan kejadian seperti itu?
Di lingkungan masyarakat di desanya, Hartadi (nama samaran) dikenal suka mabuk-mabukan.
Setiap malam yang dilakukan bujangan itu hanya nongkrong diwarung-warung penjual minuman keras.
Anak juragan selep padi itu tidak pernah pusing kekurangan uang.
Berapa pun uang yang diminta akan selalu dipenuhi orang tuanya.
Suatu malam saat sedang pesta miras bersama teman-temannya di sebuah warung miras, Hartadi tiba-tiba jatuh terkapar tak sadarkan diri.
Pemilik warung dan teman-teman Hartadi menjadi panik dan kebingungan.
Mereka segera membawa Hartadi pulang ke rumahnya.
Orang tuanya kemudian memanggilkan dokter untuk memeriksa keadaan Hartadi.
“Gimana Dokter keadaan anak saya?” tanya Ibu Hartadi cemas.
“Anak Ibu terlalu banyak menenggak miras,” jawab dokter singkat.
Beberapa hari kondisi kesehatan Hartadi tidak kunjung membaik.
Tubuhnya kaku, mulutnya selalu meracau tidak jelas.
Kedua bola matanya yang terpentang lebar membeliak menatap atap kamar.
Suatu hari tiba-tiba tubuh Hartadi bergerak bangun. Ibunya yang selalu setia menemani merasa senang.
Hartadi menatap ibunya dengan pandangan kosong. Dari mulutnya keluar ucapan lirih. “Minta arak! Arak….!”
Ibunya yang kebingungan segera memanggil suaminya yang berada di gudang padi.
“Minta arak! Araaak! Araaak!”seru Hartadi berulang-ulang setengah memaksa.
Ayahnya yang melihat kondisi Hartadi merasa tidak tega. Disuruhnya salah satu pembantunya membeli arak.
Saat mendapatkan arak Hartadi dengan rakus menenggak minuman dalam botol itu.
Setelah menghabiskan arak dalam botol tubuh Hartadi jatuh terkulai di lantai kamar. Kedua matanya mendelik.
Hartadi meninggal dunia.
Tiga hari setelah meninggalnya Hartadi warung milik Kang Harjo yang biasa menjadi tempat nongkrong Hartadi semasa hidupnya, masih ramai dikunjungi.
Sebagian membahas tentang meninggalnya Hartadi.
Malam semakin merangkak larut. Saat sedang asyik ngobrol tiba-tiba mereka dikejutkan dengan sebuah suara,
“Kang minta arak…” di depan warung arak yang temaram terlihat sesosok laki-laki.
Walau tidak nampak jelas sosok itu mirip Hartadi.
Belasan orang yang berkumpul di dalam warung seketika semburat lari ketakutan.
Demikian pula Kang Harjo pemilik warung langsung bersembunyi masuk ke dalam kamar.
Kejadian itu terus terulang pada malam-malam berikutnya.
Sosok Hartadi selalu datang ke warung Kang harjo dan beberapa warung miras yang menjadi langganan semasa hidupnya.
Karena dicekam ketakutan Kang Harjo dan pemilik warung miras tidak tidak berani berjualan lagi.
Mereka terpaksa menutup warungnya karena takut di datangi roh gentayangan Hartadi. (Seperti dikisahkan Totok Martono,S.Pd di Koran Merapi) *