Cerita horor saat menginap di rumah bibi 2, suara tangisan itu dari sekeluarga yang tewas tenggelam saat berl
Kisah cerita horor saat menginap di rumah bibi 2, suara tangisan itu dari sekeluarga yang tewas tenggelam saat berlibur ke laut
Keesokan harinya aku segera menanyakannya kepada bibi tentang apa yang aku dengar tadi malam. Bibi tak tampak kaget.
Dia juga tak menjawab pertanyaanku. Semakin membuatku penasaran sekaligus menakutkan. Tahu akan ada suara tangisan, lebih baik aku tak menginap. Tak apa-apa tak memperoleh uang jajan juga.
Daripada tenggelam dalam rasa ketakutan sepanjang malam. Beruntung tadi malam aku tak ingin buang air kecil. Headset baru dilepas saat aku bangun tidur.
Entah sampai kapan suara tangisan itu terdengar. Aku pernah tidur tadi malam meski sebentar. Barangkali hal ini yang membuat bibiku tak betah tinggal di rumah sendirian sehingga menyuruhku menginap.
Selama di perjalanan pun bibi diam saja. Tampak seperti ada yang sedang bibi pikirkan. Akhirnya bibi ikut denganku untuk tinggal bersama keluargaku selama suaminya bekerja di luar kota.
“Lho, kok jadi kamu yang mau menginap di sini?” tanya ibuku heran.
Aku hendak menceritakan apa yang kudengar itu tapi bibi segera menatapku dengan lekat dan memberi isyarat agar aku tak menceritakan apa yang sedang terjadi di sana.
Beberapa waktu sebelum kami turun dari bus, bibi akhirnya bertutur bahwa rumah yang ada di belakangnya itu telah kosong.
Bulu kudukku berdiri ketika bibi menceritakan bahwa pengisi rumah tersebut telah tiada. Sebuah keluarga tewas tenggelam saat sedang berlibur ke laut beberapa waktu lalu. Ibu lebih penakut lagi.
Lebih baik kisah menakutkan ini tak aku ceritakan pada ibu. Namun bagaimana dengan bibi. Apakah harus di rumahku sampai paman pulang.
Sedangkan paman baru saja pergi bekerja ke kota sebagai karyawan di sebuah pabrik garmen. – Habis (Seperti dikisahkan Hermana di Koran Merapi) *