Cerita misteri sosok penunggu pohon kepel di Desa Pakelan Karang Duren Sawit Boyolali

Sebuah desa di kaki Gunung Merapi Merbabu tepatnya di Desa Pakelan Karang Duren Sawit Boyolali merupakan desa yang penuh misteri, karena banyak kejadian mistis.

Seperti ada tanda-tanda jika akan ada yang meninggal, maka burung hantu di atas pohon kepel di pojokan desa bernyanyi sendu. Juga jika ada pencuri masuk desa itu.

Kali ini adalah cerita misteri tentang sosok penunggu pohon kepel di desa tersebut.

Malam semakin larut sepi tiada aktivitas apapun, hanya suara binatang malam yang merdu terdengar di sana sini seperti konser yang tidak bertiket, karena bebas di dengar oleh berbagai makluk malam yang masih terjaga.

Begitu juga yang terjadi dan dialami oleh Mas Lukman ( nama samaran ) seorang tukang ojek online yang selalu pulang larut malam bahkan menjelang pagi demi kelangsungan kehidupan keluarganya.

Saat memasuki kampung tempat tinggal Mas Lukman suasana sepi pun yang didapat tak ada aktivitas apapun, bahkan peronda tak ada yang piket satu pun di pos ronda.

Sepi bak kampung mati gelap gulita. Namun tidak seperti yang terjadi di bawah pohon kepel di ujung kampung tetsebut.

Mas Lukman menjumpai seorang Pria paruh baya bingung melongo di sana seperti orang ling lung. Karena kepedulian mas Lukman, diajaklah dia ke Pos Ronda dan layaknya Polisi Mas Lukman segera interogasi.

Ternyata Pria Paruh baya yang bengong di bawah pohon kepel tersebut adalah seorang yang hoby maling ingin nenjarah di rumah yang ada pohon kepelnya tersebut, karena rumah tersebut sedang kosong.

Namun keinginan tersebut jadi sirna karena nampaklah oleh pria paruh baya tersebut di atas kepel ada sosok gendruwo yang sedang menyeringai siap menerkam dirinya.

Sejak saat itulah pria paruh baya itu kapok melancarkan aksinya. Juga pernah terjasi pada pria hidung belang yang membawa wanitanya dan masuk kampung itu.

Tiba tiba wanita yang di boncengkannya itu minta turun dan menyeringai menakutkan berada di atas pohon kepel tersebut.

Ada lagi dialami oleh anak kecil yang main terus di luar rumah seusai magrib, tiba tiba nampak olehnya banyak anak anak gendruwo berada di atas pohon kepel tersebut.

Dan sejak itulah anak tersebut kapok bermain keluar rumah kala malam menjelang. Pohon itu sangat rindang disiang hari bisa untuk berteduh di kala sang surya memancarkan sinarnya.

Namun di malam hari bisa menyadarkan seseorang yang berbuat tidak pada tempatnya.