Misteri Gubuk Bekas Warung Makan, Setiap Malam Terdengar Suara Tot Tok Tok
Kumpulan cerita horor dan mistis, ada sebuah misteri pada gubuk bekas warung makan itu, karena setiap malam terdengar suara to tok tok.
Pada suatu malam, suami saya kedatangan tamu. Sebut saja mereka Yudi dan Anto.
Mereka cukup lama bertamu di rumah kami.
Setelah beberapa lama, suami mendatangi saya yang sedang berada di ruang dalam.
Dia bertanya, “Ummi, tadi denger suara..”tok tok tok”.. lagi nggak,”
Saya pun menjawab, “Iya yang kayak kemarin.”
Memang akhir-akhir ini saya sering mendengar suara “tok tok tok”, seperti benda keras beradu dengan kayu, khas suara tukang bangunan.
Saya kira, suara itu berasal dari rumah tetangga, yang mungkin sedang memperbaiki rumahnya.
Atau mungkin dari bangunan sekolah yang tak jauh dari rumah.
“Tahu nggak, suara itu ternyata dari gubuk depan rumah,” lanjut suami.
Suami pun menceritakan bahwa tadi ketika dia sedang mengobrol bersama Yudi, terdengar suara “tok tok tok” berkali-kali.
Anto yang berada di teras memperhatikan, sepertinya suara tersebut berasal dari gubuk yang berjarak beberapa meter di depan rumah kami.
Gubuk itu sendiri bekas warung yang sudah tidak dipakai lagi.
Suami saya dan kedua temannya penasaran dan mendekati gubuk itu.
Ketika didekati, suara tersebut hilang, namun ketika mereka menjauh suara tersebut terdengar lagi.
Hal itu terjadi beberapa kali. Akhirnya, dengan memberanikan diri mereka mencoba lebih dekat ke gubuk itu untuk melihat ada apa di dalamnya.
Saat itulah mereka melihat batu kecil di sudut gubuk.
Mereka pun mengambil batu tersebut dan kembali ke rumah.
Saya yang mendengar cerita itu mendadak merinding.
Terlebih ketika suami menuturkan bahwa tidak ada tetangga yang sedang memperbaiki rumah.
Yudi yang bekerja di sekolah pun mengatakan bahwa di bangunan sekolah dekat rumah kami tidak ada proyek pembangunan.
Suara “tok tok tok” tersebut memang tidak terdengar lagi meskipun batu misterius itu sudah dikembalikan ke tempat semula.
Namun, kejadian malam itu cukup membuat saya merinding jika melewati gubuk tersebut. (Seperti dikisahkan Anisa Sustianing di Koran Merapi) *